Mengapa Siklus IVF Saya Belum Berhasil?

Mengapa Siklus IVF Saya Belum Berhasil?

Baik itu siklus pertama atau keempat, setiap siklus IVF yang tidak berhasil dapat sangat mengecewakan. Perjalanan Anda mungkin lebih lama dari yang diperkirakan, tetapi Anda tidak sendirian, banyak orang membutuhkan beberapa siklus IVF hingga berhasil.

Jika siklus IVF pertama Anda belum berhasil, siklus berikutnya mungkin masih akan berhasil, jadi penting untuk tidak menyerah. Langkah pertama adalah memahami mengapa siklus tersebut tidak berhasil untuk membantu Anda memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Dokter Anda biasanya dapat mengidentifikasi alasan di balik siklus yang tidak berhasil dan dapat mendiskusikan dengan rincian yang spesifik. Di bawah ini adalah beberapa alasan paling umum mengapa treatment kesuburan tidak berhasil.

Alasan di balik siklus IVF yang gagal

1) Sel telur yang terlalu sedikit atau terlalu banyak
Jika Anda menjalani IVF atau ICSI, dokter Anda akan ingin mengumpulkan beberapa sel telur untuk dibuahi. Jika ovarium Anda tidak menghasilkan jumlah folikel yang cukup, dokter dapat membatalkan siklus Anda karena mereka tidak dapat mengumpulkan cukup sel telur. Siklus Anda juga dapat dibatalkan jika Anda menghasilkan terlalu banyak folikel, karena hal ini meningkatkan risiko sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS).

Jika Anda menjalani IUI, Anda perlu berovulasi satu atau dua sel telur agar sperma dapat membuahi. Jika dokter mengidentifikasi bahwa Anda memiliki terlalu banyak folikel yang berkembang, siklus tersebut dapat dibatalkan karena risiko kehamilan ganda.

2) Fertilisasi gagal
Meskipun IUI dan IVF dapat mengatasi beberapa kelainan sperma, ada beberapa kasus di mana sperma masih belum berhasil membuahi sel telur. Dalam IVF, 5-10% siklus tidak menghasilkan sel telur yang dibuahi. Hal ini dapat disebabkan oleh morfologi sperma yang tidak normal atau karena alasan yang tidak dapat dijelaskan. Masalah dengan sperma biasanya dapat diatasi dengan teknik seperti ICSI yang dapat meningkatkan tingkat pembuahan.

3) Kualitas embrio, sel telur atau sperma yang buruk
Penyebab umum kegagalan siklus IVF adalah kualitas embrio yang buruk. Kualitas sel telur dan sperma menentukan kualitas embrio. Beberapa sel telur mungkin tidak dapat digunakan untuk pembuahan karena belum matang atau memiliki kelainan visual. Saat ini belum ada cara untuk menguji kualitas sel telur yang tampak normal sehingga beberapa sel telur dengan kualitas yang lebih rendah dapat digunakan untuk pembuahan.

Kualitas sperma lebih mudah dinilai di bawah mikroskop. Faktor-faktor seperti morfologi yang buruk dan motilitas yang rendah dapat memengaruhi kualitas dan perkembangan embrio. Jika embrio berkualitas buruk, embrio tidak dapat berkembang menjadi bayi.

4) Embrio gagal implantasi
Jika Anda menjalani perawatan kesuburan, ada kemungkinan embrio tidak akan menempel di rahim Anda. Hal ini mungkin terjadi karena lapisan rahim/endometrium Anda tidak cukup tebal untuk ditumbuhi embrio. Pada beberapa wanita, hal ini dapat menjadi alasan berulang untuk siklus IVF yang gagal, dan mereka mungkin memerlukan perawatan tambahan untuk mempersiapkan endometrium untuk pemindahan embrio. Endometrium Anda juga mungkin terlalu tebal untuk ditumbuhi embrio. Endometrium yang tidak ideal dapat disebabkan oleh endometriosis, polip rahim, kadar estrogen yang rendah, dan beberapa obat-obatan. Terkadang sel telur yang telah dibuahi dapat menempel di luar rahim, hal ini dikenal sebagai kehamilan ektopik. Sayangnya, kehamilan ektopik biasanya tidak dapat diselamatkan dan sel telur yang telah dibuahi mungkin harus dikeluarkan dari tuba falopi lewat operasi.

5) Kelainan kromosom
Beberapa kelainan kromosom menyebabkan embrio tidak dapat tumbuh dan tidak dapat berkembang menjadi bayi. 10-15% dari semua kehamilan yang terjadi secara alami berakibat keguguran dan sekitar 50% disebabkan oleh jenis kelainan kromosom ini. Jika dokter Anda menganggap perawatan Anda tidak berhasil karena kelainan kromosom, mereka mungkin menyarankan pengujian genetik embrio Anda sebagai bagian dari treatment IVF.

6) Faktor gaya hidup
Ada beberapa faktor gaya hidup yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami siklus IVF yang tidak berhasil. Wanita yang merokok memiliki tingkat kehamilan 30% lebih rendah dengan IVF dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Mereka juga berisiko lebih tinggi mengalami keguguran dan kehamilan ektopik. Obesitas juga dapat menyebabkan siklus yang tidak berhasil, penelitian telah menunjukkan tingkat kehamilan yang lebih rendah dan tingkat keguguran yang lebih tinggi pada wanita yang mengalami obesitas. Jika dokter yakin alasan siklus Anda yang tidak berhasil adalah karena faktor gaya hidup, mereka akan membahas perubahan yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan peluang keberhasilan Anda di masa depan.
Klik disini untuk tips hidup sehat.

7) Keguguran
Sayangnya, tidak selalu mungkin untuk mengetahui penyebab keguguran, tetapi risikonya meningkat seiring bertambahnya usia wanita. Sebagian besar keguguran tidak dapat dicegah dan sebagian besar keguguran dini (yang terjadi selama 3 bulan pertama kehamilan) biasanya disebabkan oleh kelainan kromosom. Mengalami keguguran dapat menjadi pengalaman yang menguras fisik dan emosional. Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk meminta saran dan dukungan dari seorang konselor.