Tes Fertilitas pada Pria

Tes Fertilitas pada Pria

Pada awalnya, banyak pasangan mengalami kesulitan untuk hamil.1 Jika Anda mencari bantuan untuk memiliki anak, Anda harus menjalani serangkaian tes kesuburan. Ketahuilah informasi penting dari setiap tes.

Apa saja tes kesuburan yang dilakukan dokter di klinik?

Ada banyak alasan mengapa Anda dan pasangan kesulitan untuk hamil. Tes kesuburan membantu dokter mendiagnosis mengapa Anda mengalami kesulitan, dan mengembangkan rencana perawatan fertilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Dokter spesialis fertilitas akan memeriksa apakah Anda memiliki:

  • Keseimbangan hormon yang tepat untuk perkembangan sperma
  • Kualitas dan kuantitas sperma yang baik
  • Fungsi saluran reproduksi yang sehat 
  • Saluran sperma yang tidak tersumbat

Pasangan Anda juga akan menjalani tes untuk memastikan apakah dia berovulasi secara teratur dan memiliki sistem reproduksi yang sehat.

Siapa yang melakukan tes kesuburan?

Dokter spesialis fertilitas akan melakukan tes yang Anda perlukan. Tim ini terdiri dari sejumlah dokter dan perawat spesialis fertilitas, yang disesuaikan dengan perawatan yang Anda butuhkan. Terkadang, mereka bekerja sama di klinik fertilitas yang sama. Di lain waktu, Anda mungkin perlu mengunjungi spesialis di klinik atau rumah sakit lain.

Biasanya, Anda akan ditangani dokter atau tim medis yang dapat melakukan beberapa pemeriksaan dasar dan tes darah atau urin. Anda kemudian mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis reproduksi pria (ahli urologi atau andrologi), atau langsung ke klinik fertilitas untuk pemeriksaan atau pengobatan lebih lanjut.

Di dalam klinik kesuburan, terdapat tim spesialis, seperti ahli endokrinologi reproduksi dan ahli embriologi, yang mengawasi perawatan yang lebih kompleks seperti fertilisasi in vitro (IVF).
Setiap perjalanan perawatan fertilitas berbeda-beda. Tanyakan kepada dokter atau tim medis di klinik tentang peran mereka dan bagaimana mereka dapat membantu Anda.

Kesuburan dan kehidupan seks Anda bisa menjadi topik yang sangat sensitif, dan penting bagi Anda untuk bisa mengajukan pertanyaan apa pun. Pastikan Anda memilih spesialis yang Anda rasa nyaman untuk diajak bicara.

Tes kesuburan awal yang umum dilakukan

Riwayat pribadi

Anda akan ditanyai tentang riwayat kesehatan dan kehidupan seks Anda secara detail.2 Jika Anda merasa tidak nyaman mendiskusikan apa pun di depan pasangan, Anda dapat berbicara dengan dokter secara pribadi.

Pemeriksaan fisik

Dokter biasanya akan memeriksa penis, testis, dan kelenjar prostat Anda (melalui rektum) untuk memeriksa adanya kelainan.3 Dokter Anda akan mencari varises di sekitar skrotum (varikokel) yang dapat mempengaruhi tingkat kesuburan. Mereka juga akan memeriksa apakah saluran sperma Anda (epididimis dan vas deferens) ada dan utuh.

Tes darah dan urin

Anda mungkin akan melakukan pengecekan virus rubella (campak Jerman), klamidia, hepatitis B dan C, dan human immunodeficiency virus (HIV).2 Tergantung pada keturunan Anda, Anda mungkin juga akan dites untuk penyakit atau kelainan yang lebih umum terjadi pada kelompok etnis tertentu, seperti sickle cell anaemia atau talasemia.

Analisis air mani

Anda mungkin diminta untuk memberikan sampel air mani. Ini dilakukan dengan melakukan masturbasi di rumah atau di klinik. Kualitas dan volume air mani akan diuji, meliputi jumlah sperma, konsentrasi, pergerakan (motilitas), ukuran dan bentuk (morfologi) sperma Anda.3

Biopsi testis

Biopsi testis dapat dilakukan jika tidak ada sperma yang terlihat dalam sampel air mani Anda.3 Anda akan diberikan obat bius dan dokter akan mengambil sampel kecil jaringan dari salah satu testis Anda. Sampel ini akan diuji untuk melihat apakah mengandung sperma yang dapat digunakan dalam perawatan fertilitas.

Tes kesuburan lebih lanjut

Pemindaian USG (transscrotal ultrasound)

Pemindaian ini menunjukkan adanya penyumbatan atau varikokel di sekitar testis atau saluran sperma yang dapat menyebabkan infertilitas.4 Dokter akan menggerakkan alat kecil bolak-balik di atas skrotum Anda untuk menangkap gelombang suara, yang kemudian diubah menjadi gambar. Transscrotal ultrasound bersifat non-invasif dan tidak menimbulkan rasa sakit.

Transrectal ultrasound

Pemindaian ini menunjukkan gambaran yang lebih menyeluruh tentang prostat Anda, kelenjar yang menghasilkan air mani (vesikula seminalis), dan saluran sperma yang membawa sperma dari testis ke uretra (vas deferens).4 Dokter akan memasukkan probe tipis ke dalam rektum Anda saat dalam keadaan berbaring miring. Kebanyakan pria menganggap hal ini tidak menimbulkan rasa sakit, meskipun Anda mungkin merasa sedikit tidak nyaman untuk sementara waktu.

Analisis air mani lebih lanjut

Jika hasil analisis air mani awal Anda tidak normal, Anda mungkin perlu memberikan sampel air mani yang lain. Dokter akan memeriksa apakah ada cukup sperma yang hidup, dan tidak ada antibodi atau infeksi dalam air mani Anda.3

Langkah selanjutnya

Wajar jika kita berharap mendapatkan jawaban secepatnya, namun sayangnya, tes kesuburan memerlukan waktu. Terkadang diperlukan waktu berbulan-bulan bagi Anda dan pasangan untuk melakukan semua tes yang diperlukan. Bahkan setelah dilakukan tes, beberapa pasangan menemukan bahwa alasan kesulitan kesuburan mereka masih belum diketahui dan mereka akan didiagnosis menderita infertilitas yang tidak dapat dijelaskan (unexplained infertility).

Penting untuk mencoba tetap bersikap positif selama proses perawatan fertilitas ini. Mendapatkan diagnosis merupakan langkah penting dalam menentukan pengobatan yang tepat untuk membantu Anda hamil.

Tags: #pria, #promil, #sperma, #IVF

Referensi:

  1. Boivin J, et al. New Debate: International estimates of infertility prevalence and treatment-seeking: potential need and demand for infertility medical care. Hum Reprod 2007;22(6):1506–1512.
  2. National Institute for Health and Care Excellence (NICE). Fertility problems: assessment and treatment: CG156. August 2016. Available at: https://www.nice.org.uk/guidance/cg156. Accessed: September 2016.
  3. European Association of Urology (EAU). Guidelines on Male Infertility 2015. Available at: uroweb.org/wp-content/uploads/17-Male-Infertility_LR1.pdf. Accessed: September 2016.
  4. Ammar et al. Male infertility: the role of imaging in diagnosis and management. Br J Radiol. 2012 doi: 10.1259/bjr/31818161.

Diadaptasi dari:
Fertility.com. “Fertility tests for men”. Diakses pada: 4 September 2023. Link: https://www.fertility.com/en/understanding-fertility/male/fertility-tests-for-men.html